![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz-YXSJlS5eTRYJpcGYMQVbOATiDcG4vaBezin6d_VUcefqgBW4h_Vw0C45xCp-m7E3k-rigN8LRizmsaOA3Vqsfj6T_ZfDepF6NPCH0KcgYg8ObvdIMZE-m35AIef16WNPzArEv26_HI/s1600/sampah.jpg)
namun tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kehadiran sampah itu berbanding lurus dengan perkembangan manusia,semakin bertambah jumlah manusia tentunya semakin bertambah pula jumlah sampah.
makin sempitnya lahan pemukiman membuat warga nekat tinggal di bantaran sungai,di dekat TPS bahkan ada yang nekat tinggal di pemakaman.Alasannya karena sulitnya mencari tempat hunian di kota besar,Jakarta kususnya.
dengan berubah fungsinya pinggiran sungai menjadi pemukiman tentunya akan mengubah fungsi sungai tersebut sebagai tempat pembuangan sampah.
akibatnya sudah mulai di rasakan saat ini,yaitu pendangkalan sungai,tersumbatnya aliran aliran sungai dan tentunya bau tidak sedap dari sampah tersebut,dan ketika curah hujan tinggi sudah bisa di tebak bahwa banjir pasti akan datang.
di musim kemarau,saat air sungai surut alternatif mengurangi sampah adalah dengan membakarnya,lalu apakah dengan membakar sampah masalah akan selesai?
jawabannya tidak,justru akan menambah masalah baru..sampah yang di bakar malah menimbulkan polusi dan merusak ozon bumi kita..
lalu bagaimana ya agar sampah yang terlanjur menggunung di sekitar kita ini bisa teratasi,perlu campur tangan dari semua pihak nampaknya,dan yang terpenting adalah kesadaran masyarakat sendiri dalam menjaga alam sekitar.
^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar